Nanti kita beli yang banyak ya dek
Jakarta Keras — Sebuah momen menyentuh hati terekam pasca banjir bandang yang melanda wilayah Sumatra. Seorang bocah korban banjir tampak berdiri di tengah lumpur, tubuhnya berlumuran kotoran, sambil mengumpulkan boneka miliknya dengan sisa tenaga.
Banjir bandang yang datang tiba-tiba merendam rumah-rumah warga dan menyisakan kerusakan parah. Di tengah kondisi itu, momen bocah tersebut menjadi gambaran nyata bagaimana bencana tak hanya merenggut harta, tetapi juga mengguncang rasa aman anak-anak.
Rumah Terendam, Mainan Jadi Saksi
Boneka yang digenggam bocah itu bukan sekadar mainan. Bagi anak seusianya, boneka adalah teman, penghibur, dan rasa aman. Di tengah rumah yang porak-poranda, usaha kecilnya mengumpulkan kembali mainan seolah menjadi cara bertahan di tengah trauma.
Warga sekitar menyebut, air datang dengan arus deras dan lumpur tebal. Banyak keluarga terpaksa menyelamatkan diri tanpa sempat membawa barang-barang berharga.
Anak-Anak Paling Rentan
Dalam setiap bencana, anak-anak menjadi kelompok paling rentan. Selain risiko kesehatan, mereka juga menghadapi dampak psikologis jangka panjang. Aktivitas sederhana seperti bermain menjadi hal yang langka ketika lingkungan berubah drastis dalam hitungan jam.
Relawan dan pihak terkait diharapkan memberi perhatian khusus, mulai dari kebutuhan dasar hingga pendampingan psikososial bagi anak-anak korban banjir.
Seruan Kepedulian
Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya solidaritas dan respon cepat. Bantuan logistik, pakaian bersih, makanan, serta dukungan kesehatan sangat dibutuhkan oleh warga terdampak, khususnya anak-anak.
Suara warga, aksi sosial, dan realita kota — Jakarta Keras akan terus mengangkat kisah-kisah dari lapangan agar kepedulian tidak berhenti di linimasa.
Source Video : Jakarta.keras